Selasa, 23 Februari 2010

Nasihat untuk Pemimpin

[Pernah dimuat di Opini Harian Serambi Indonesia, 10 July 2009]
Secara etimologi nasihat berasal dari kata nashaha, bermakna khalasa (murni). Menurut Abu Amr bin Salah, nasihat menghendaki suatu kebaikan untuk orang lain dengan cara ikhlas baik berupa tindakan atau kehendak. Dalam pandangan Islam, nasihat adalah pilar agama, sangat penting dan penyanggah kebenaran yang paling fundamental. Rasulullah saw, dari Tamim Ad Dary menegaskan: “Agama adalah Nasihat”. Kami bertanya: Untuk siapa? Beliau bersabda: “Untuk Allah, KitabNya, Rasul-Nya dan para pemimpin kaum muslimin serta seluruh Umat Islam”.(H.R Muslim dan An-Nasa’i)

Urgensi Muhasabah

Setiap muslim dituntut untuk senantiasa bermuhasabah (introspeksi diri). Apakah yang kita kerjakan sudah sesuai dengan ketentuan yang digariskan Allah SWT atau masih banyak mengikuti hawa nafsu untuk memuaskan keinginan dunia saja.

Mengutamakan Orang Lain

Mengutamakan Orang Lain
Alkisah, ketika pembebasan Mekkah, Ikrimah bin Abu Jahal termasuk orang yang dihukum mati. Namun, karena sifat pemaaf Rasulullah SAW, Ikrimah yang saat itu melarikan diri akhirnya diampuni oleh Rasulullah SAW seraya bersabda, "Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian semua sebagai mukmin dan muhajir."

Liwath

"Yang paling aku khawatirkan atas kamu ialah, perbuatan kaum Luth. Allah melaknat orang yang mengerjakan perbuatan kaum Luth (homoseksual/liwath), Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth, dan Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luth." (HR. Ibnu Majah)

Membalas Jasa Ibu

Sepanjang sejarah peradaban manusia, peran seorang ibu sangat besar dalam mewarnai dan membentuk dinamika zaman. Lahirnya generasi-generasi bangsa yang unggul dan pinunjul, kreatif, penuh inisiatif, bermoral tinggi, bervisi kemanusiaan, beretos kerja andal, dan berwawasan luas, tidak luput dari sentuhan peran seorang ibu. Ibulah orang yang pertama kali memperkenalkan, menyosialisasikan, menanamkan, dan mengakarkan nilai-nilai agama, budaya, moral, kemanusiaan. pengetahuan, dan keterampilan dasar, serta nilai-nilai luhur lainnya kepada seorang anak. Dengan kata lain, peran ibu sebagai pencerah peradaban dan pusat pembentukan nilai, tak seorang pun menyangsikannya.

Meraih Khusnul Khotimah

Khusnul khatimah adalah akhir kehidupan yang baik yang menjadi dambaan setiap manusia (islam). Namun untuk meraihnya ternyata tidak mudah. Hal ini karena manusia tidak diberi tahu oleh Allah SWT kapan kematian itu menjemputnya. Allah SWT berfirman tentang apa yang tidak dapat diketahui oleh manusia secara mutlaq: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.sesungguhnya allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Qs. 31/luqman :34).

Do'a Bersama Setelah Shalat

Oleh Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan

Tanya: Saya menyaksikan sebagian orang-orang yang shalat berjamaah seusai mereka shalat, mereka berdoa dengan bersama-sama, setiap kali mereka selesai shalat, apa hal ini dibolehkan? Berilah kami fatwa semoga Anda mendapat balasan di sisi-Nya.

Minggu, 21 Februari 2010

Delapan Masalah Yang Jelas

Diriwayatkan oleh Syaqiq Al Balakhi. Beliau pernah bertanya kepada seorang sahabatnya dan sekaligus juga menjadi muridnya bernama Hatim. Beliau bertanya, ''Sudah lama engkau bersahabat denganku. Selama ini pelajaran dan hikmah apa saja yang telah engkau dapatkan?''

Maka Hatim menjawab, pertama, “Aku melihat setiap orang mempunyai kekasih pujaan hatinya. Tetapi orang itu telah berada dikuburan (sudah meninggal),kuliat semua kekasihnya meninggalkannya.Karena itulah aku menjadikan kebaikan dan semua amal ibadahku sebagai kekasihku karena aku tau ia senantiasa menyertaiku walaupun aku kelak telah dipekuburan (telah meninggal).

Kebersamaan di Jalan Allah

Betapa indahnya kebersamaan di jalan Allah. Keberjamaahan di bawah panji keimanan. Tali yang mengikat kita adalah kesatuan akidah dan tujuan.

Saudaraku, bersihkanlah diri dengan bertaubat. Amatilah perjalanan yang disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani, dalam kitab Al Isti’dad Li Yaumil Ma’ad tentang 10 sikap yang harus dilakukan oleh seseorang yang bertaubat yaitu; mengucapkan istighfar secara lisan, menyesali perbuatan dosa didalam hati, memutuskan prilaku dosa dari badan, bertekad untuk tidak kembali melakukan kemaksiatan, mencintai akhirat, membenci dunia, sedikit bicara, sedikit makan dan minum untuk menggali ilmu, banyak beribadah, dan sedikit tidur.

Kekuatan Sikap

“Barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia telah beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia terlaknat”[Al Hadis].

Senin, 15 Februari 2010

Pemimpin Visioner

Memimpin tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi yang dipimpin adalah sebuah negara yang berjumlah penduduk banyak, beragam budaya dan bahasa, beragam karekter, wilayah yang sangat luas baik darat maupun laut hampir sama luasnya dengan Eropa.

Ridho Orang Tua

Saudaraku...jika Qta mau jujur dan bertanya kepada nurani Qta,"Sudahkah selama ini kita berbakti kepada dua orang tua terutama ibu kita melebihi cinta kita kepada anak istri dan orang-orang yang kita cintai lainnya?"

Saudaraku...? Selama ini, sudahkah kita berazzam ingin membahagiakan ayahibu kita selagi kita masih diberi kesempatan hidup di dunia fana ini?

Ingat saudaraku....? Apapun yang telah kita raih di dunia ini tak ada artinya jika kita tak bisa membaginya kepada dua orang tua kita. Meski kita punya istri cantik, jabatan tinggi, harta dan anak yang sangat kita cintai, semua itu takkan pernah mampu menjadi penebus atas jasa orang tua kita.

Mencintai Masjid

Masjid merupakan salah satu sarana pembinaan umat yang mendapat perhatian begitu besar dari Rasulullah SAW. Karena itu, pada saat singgah di Quba dalam perjalanan hijrah ke Madinah, beliau membangun masjid yang kemudian diberi nama dengan masjid Quba, bahkan ketika sampai di Madinah, bangunan pertama yang didirikan adalah masjid yang kemudian diberi nama dengan masjid Nabawi.

Ijinkan Aku Menciummu Ibu..

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku dipaksa membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kamis, 11 Februari 2010

Dialog-dialog Jiwa

Hidup ini perjuangan. Hidup ini ujian. Bahkan dalam perjalanan hidup yang kita lalui ini, penuh aral malang melintang. Kita juga dihadapkan dengan musuh terbesar yang setiap saat bisa menjerumuskan. Dialah hawa nafsu.

Dalam hidup ini, terkadang, permasalahan satu belum usai dan tuntas, datang lagi masalah-masalah lain yang tak kalah pelik dan kusutnya. Kita sebagai manusia yang sangat lemah tak kan pernah bisa menyelesaikan masalah-masalah tersebut seorang diri. Dibutuhkan dialog-dialog jiwa yang tulus lagi suci untuk menyelesaikannya.

Fasilitas 100% Gratis

Betapa asyiknya hidup ini. Dengan fasilitas gratis 100%, Allah kirim kita ke dunia fana ini untuk menjadi wakil [kahlifah]Nya. Fasilitas-fasilitas itu antara lain; panca indera yang sempurna, akal yang sehat dan tentu saja hati nurani. Semua itu, Allah berikan cuma-cuma.

Namun demikian, mengapa masih ada di antara kita tidak memanfaatkan fasilitas gratis 100% dari Allah itu? Bahkan sebagian kita lebih cendrung menggunakannya pada tempat yang tidak layak?

Sudahkah Doa-doa Kita Menjadi Senjata?

“Doa adalah senjata seorang muslim, tiang penyangga agama, serta lentera langit dan bumi.” [HR. Al Hakim]

“Kehati-hatian tidak akan menggagalkan takdir, dan doa berguna untuk musibah yang sudah menimpa atau belum menimpa. Jika bala’ menimpa, maka doa akan menghadangnya dan akan bertarung sampai hari kiamat.” [HR. Al Hakim]