"Ada tiga golongan yang tidak bisa masuk surga; pertama, orang yang durhaka kepada kedua orang tua, kedua, peminum khamer dan ketiga, orang yang mengungkit-ungkit pemberian."
Yang dimasksud mengungkit-ungkit pemberian adalah orang yang telah memberikan sesuatu kepada seseorang, kemudian dalam kesempatan lain orang yang memberi merasa jengkel kepada orang
yang telah diberi tersebut, kemudian dia (yang memberi) mengungkit-ungkit kembali pemberiannya.
Tujuan dari mengungkit-ungkit pemberian itu adalah agar yang diberi ingat dan sadar bahwa dia pernah berhutang budi kepadanya, sehingga ia mau berbuat baik terhadapnya.
Mengungkit-ungkit pemberian merupakan perbuatan yang tercela dalam Islam. Allah SWT sendiri membeci perbuatan tersebut seperti dalam firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman, janganjlah
kamu sekali-kali membatalkan sedekahmu dengan mengungkit-ungkit dan menyakitkan hati." (QS. Al Baqarah : 264)
mengungkit-ungkit pemberian selain merupakan perbuatan yang dibenci dalam Islam, ia juga menjadi penyebab seseorang masuk ke dalam neraka seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Ada tiga golongan
di hari kiamat dimana Allah tidak berbicara, tidak melihat dan tidak pula mensucikan mereka dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih. Yakni orang yang menutupkan sarungnya hingga mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya,
dan orang yang menawarkan dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim)
Dari penjelasan ayat dan hadis di atas, jelaslah bagi setiap muslim bahwa memberi dengan mengungkit-ungkit kembali termasuk perbuatan tercela yang dibenci oleh Allah SWT dan Rasul SAW. Selain itu, mengungkit-ungkit pemberian merupakan
perbuatan zalim yang akan menimbulkan permusuhan dan kebencian antara pemberi dan penerimanya, sebab yang menerima merasa tercoreng nama baiknya, sementara pemberinnya akan timbul rasa sombong kepada orang yang pernah diberinya.
Allah SWT akan menghilangkan pahala orang yang suka mengungkit-ungkit pemberian seperti pesan Rasulullah SAW, "Jauhilah olehmu akan mengungkit-ungkit pemberian karena yang demikian itu dapat menggagalkan kesyukuran dan menghilangkan pahala." (HR.Muslim)
Jadi, memberilah dengan penuh keikhlasan. Jangan memberi karena ingin berharap bisa mendapatkan sesuatu seperti; jabatan, harta dan sebagainya. Wallahua'lam.
Selasa, 12 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selama anda membaca tulisan dalam blog ini, maka silahkan komentari.