Oleh : Bahron Anshori
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, maka kelak mereka akan menemui kesesatan." (QS. Maryam : 59)
Menurut Sa'id bin Musayyab, menyia-nyiakan shalat ialah tidak segera shalat Dhuhur hingga datang shalat Ashar, tidak segera shalat Ashar hingga datang shalat Maghrib, tidak segera shalat Maghrib sehingga datang waktu Isya, tidak segera shalat Isya sampai datang waktu Subuh dan tidak segera shalat Subuh sampai terbit matahari.
Menyaia-nyiakan shalat berarti juga melambatkan waktu shalatnya. Sa'ad bin Abi Waqqas mengatakan, "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang orang yang menyia-nyiakan shalat, maka Nabi SAW menjawab, 'maksudnya orang yang melambatkannya." (HR. Al Bazaar)
Banyak hal yang membuat orang menyia-nyiakan shalat. Diantaranya karena disibukkan oleh harta dan anak-anak. Allah SWT berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman janganlah harta dan anak-anakmu itu dapat melalaikan kamu dari ingat kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itu kelak akan merugi." (QS. Al Munafiqun : 63)
Lebih tegas lagi Allah SWT berfirman, "Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam saqar (neraka)." Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak pula memberi makan orang miskin. Dan kami (senang) membicarakan yang batil bersama orang-orang yang membicarakannya. Dan kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami hari kematian." Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat." (QS. Al Muddatstir : 42-48)
Yang membedakan antara muslim dan kafir juga terletak pada shalat. "Janji (sebagai pembeda) di antara kami dan mereka (orang kafir) ialah dalam hal shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka benar-benar ia telah kafir." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai). Hadis lain, "Perbedaan antara hamba Allah (yang beriman dan yang kafir) adalah menyia-nyiakan shalat." (HR. Muslim)
Sebaliknya, orang yang mampu menjaga shalatnya dengan baik, maka ia akan selamat di hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjaga shalatnya, maka ia (shalat) akan menjadi cahaya dan tanda bukti yang bisa menyelamatkannya di hari kiamat kelak. Sedang orang yang tidak mau menjaga shalatnya, (maka) dia tidak mempunyai cahaya, tanda bukti serta penyelamat di hari kiamat nanti, bahkan ia kelak akan berkumpul dengan Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." (HR. Thabrani)
Maka sangat berbahaya orang yang shalat tetapi ia menyia-nyiakan shalatnya, semua amal kebaikan yang pernah dilakukanpun menjadi sia-sia. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menghadap kepada Allah padahal ia menyia-nyiakan shalat, maka Allah SWT tidak menyediakan barang sedikitpun untuk amal kebaikan orang itu." (HR. Al Iraqi). Wallahua'lam
Jumat, 08 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selama anda membaca tulisan dalam blog ini, maka silahkan komentari.